Alasan Peredam Mobil Aspal Ditinggalkan
Peredam Aspal Udah Gak Dipake di Kabin Mobil

13 Jun 2024, 13:34:32 WIB By Nabila Daeng In peredam | View : 415

88REV_FOTO _WATERMARK.jpg

Masa kejayaan peredam berbahan Aspal di pasar Indonesia, demi mengurangi bising dan meningkatkan hasil Audio, sudah mulai mengalami kemunduran. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, kini penggunaan peredam Aspal banyak ditinggalkan dan tergantikan oleh peredam jenis Rubber Butyl.

Bukan tanpa alasan, mulai dari bobot, efisiensi waktu, tingkat kesenyapan, hingga kesehatan, jadi kelemahan peredam Aspal. “Berat bro, juga bau, kalau dijemur ada berbau, kalau kita pasang rubber butyl lebih ringan, dan tak berbau,” terang installer yang kami jumpai, saat proses review audio bersama Cavic.

Saat kami melakukan pengukuran, peredam Aspal dengan ukuran yang sama bisa lebih berat dua-tiga kali lipat dibandingkan peredam aluminium. Tentu, bobot ini akan mempengaruhi dari segi performa maupun pengendalian mobil jika dipasang ke seluruh bagian.

 

Sebagai pelopor, tentu awalnya peredam aspal banyak digunakan, karena kesenyapannya lebih baik. Namun, seiring teknologi berkembang, peredam rubber butyl dapat memiliki efektivitas kekedapan yang jauh lebih baik dan ramah lingkungan.

Masalah dari peredam aspal yang lain adalah bau.

"Jika aspal terkena panas pasti akan menimbulkan bau menyengat dikarenakan ada reaksi jika terkena panas atau terjemur matahari, pada bagian dalam kabin maupun atap,” jelas salah satu installer peredam.

Dalam penggunaan jangka panjang, peredam aspal bisa menimbulkan masalah jika proses “pemanasan” tidak maksimal, seperti bergelembung, meleleh, maupun terlepas.

 


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook